Prosedur sunat zaman dahulu yang akan membuat anak ngilu |
Prosedur sunat zaman dahulu yang akan membuat anak ngilu - Untung sekarang disunat atau dikhitan untuk anak laki-laki Indonesia tidak lagi asing. Seringkali penyunatan dilakukan untuk memenuhi perintah dalam agama Islam, atau juga sebagai tradisi daerah. Tak hanya itu, sunat juga bisa mencegah pria dari berbagai penyakit yang bisa menyerang alat kelamin.
Tentu beberapa orang enggan dan takut disunat. Selain sangat sakit, beberapa anak sangat takut disuntik dan sekarat. Tapi, tahukah anda anak-anak, sebenarnya dalam kemajuan teknologi telah membantu Anda untuk tidak harus merasakan sakit yang dialami. Orang akan gugup mengikuti proses sunat negbayangin. Baca sampai akhir!
Tidak pakai bius, pada malam hari sebelum disunat anak akan berendam di sungai yang dingin biarkan adek 'mati rasa.
Sebelum menggunakan narkoba, ada cara yang unik. Agar tidak sakit, mereka akan disuruh berendam di sungai yang sangat dingin sampai mereka tertidur. Bukan hanya suntikan obat prosenya hanya sekejap mata, berendam di sungai siang dan malam selama berjam-jam Anda bisa mengeja pertarungan yang sulit, Anda tahu. Jadi bisakah ini benar-benar membantu menghilangkan rasa sakit? Ternyata tidak sebagus obat bius, anak laki-laki. Tapi namanya juga bisnis, bukannya tidak direndam dalam segala rasa sakit berkali-kali lebih.Sunat menggunakan sembilu, alat kulit bambu tradisional yang dipertajam
Bayangkan 'adek'mu memotong pisau bedah hanya rasa sakit, apalagi kalau pakai bambu? Pada tahun 1980an, sunat menggunakan alat tradisional ini disebut sunat sunat dorsumsisi. Proses anestesi juga dengan mandi air dingin, maka anak berbaring dan memegang dengan kuat. Kulihat penis digambar dan ditandai untuk menunjukkan bagaimana cara memotongnya. Setelah kulit khatan ditarik ke belakang sampai anak tersebut berteriak, mulailah proses pengorbanan. Kemudian anak itu menangis karena sakit. Pada saat ini orang-orang di sekitar Anda harus dijaga ketat.Selain sembilu ada juga tempurung kelapa kering seperti "pisau". Super ngilu lah!
Sembilu sebenarnya bukan satu-satunya alat yang digunakan untuk memotong adek. Ada juga tempurung kelapa kering yang juga diasah sangat tajam. Tak kalah rasa sakit deh yakin. Proses rata-rata bahkan tidak menggunakan bias. Rendam saja air dingin menjadi kebal. Pemotongan dengan cangkang pisau ini biasanya disertai alat lain berupa penjepit yang terbuat dari bambu, fungsinya untuk menarik kulup.Meninggalkan antiseptik, menggunkan getah untuk mengobati luka sunat
Namanya juga disunat, selain rasa sakit saat memotong, rasa sakit juga tertinggal saat proses penyembuhan luka. Seperti makanannya, ada aftertaste-nya. Jika sekarang sering habis diberikan penyunatan antiseptik, antibiotik, pereda nyeri, dan lain-lain. Dulu, belum lagi anak obat merah, penyembuhan luka setelah disunat menggunakan sap kimpul atau talas talas yang indah. Gum kimpul diyakini cepat menyembuhkan luka dan menghentikan perdarahan dengan cepat.Beberapa masyrakat ambon dan nusa tenggara membuat tradisi cebur laut sebelum sunat
Tradisi ini sangat unik. Sebagian besar masyarakat Ambon dan Nusa Tenggara membuat air lautnya hancur setelah disunat. Mereka tidak hanya bermain menerjang, tapi kegiatan ini dilakukan sehari setelah sunat dan harus di laut dibersihkan dari sampah. Tujuannya sederhana, biarkan luka cepat kering. Tapi apa yang terjadi adalah apa yang kaya akan apa yang direndam dalam air asin dengan luka sunat yang belum kering sangat kering?Setelah membaca artikel ini Anda bisa mulai merasakan sakit-sakit hidung dan bersyukur hidup di usia mudah seperti sekarang. Anda bisa memilih anestesi Anda bahkan bisa memilih untuk disunat dengan metode apa. Jelas lebih cepat dan lebih sakit. Jika Anda masih enggan menyunat, hmmm ... jangan mengaku bahwa Anda tidak takut!
Baca juga : Klinik Dokter Khitan Pekanbaru